Senin, 18 Februari 2013

Untuk Lelaki yg Berbagi Nafas dgnku

Let me introduce myself. I was born twice. Pertama saat ibuku bersimbah darah melahirkanku. Kedua saat aku menemukanmu, bahkan sebelum kau sunting diriku. Sebagai wanita yg mengalir darah pedang di nadiku, aku bukanlah wanita yg dipandang sempurna oleh banyak pria. Sebagai pria 'anak bangsawan yg manis' sudah pasti siapapun wanita akan meletakkan semua tahta dan memberikan semua-semuanya untuk mendapatkanmu ... Betapa tdk imbangnya kita.
Entah penyakit mata apa yg mengakibatkan mata juri-mu menyatakan aku sebagai 'THE WINNER'... Yang pasti setelah menikahimu lensa matamu bening kok, tdk katarak.
Duhai lelaki yg mengisi siang dan malamku, aku berterima kasih lho krn ... 'you raise me up ketika aku ingin ke atas', and 'you help me down ketika aku takut ketinggian'.
Wahai laki2 yg bahkan aku tdk pernah memujimu, tdk kegantenganmu, tdk advisemu dan tdk juga kerja kerasmu. Sungguh sesungguhnya aku berterima kasih padamu.
Dan duhai lelaki yg tdk pernah meninggikan suara saat sedang marah-marahnya, yg bahkan cuma aku anggap sebagai PDAM area srondol pudak payung ... Satu2 PDAM yg memberikan kucuran air 24 jam penuh. Dimana engkau mencukupi kebutuhanku 14 tahun x 24 jam penuh, amazingly tanpa jeda.
Dan sekali lagi duhai laki2 yg menginginkan aku jadi walikota ... ha ha ha... Krn menganggap aku mampu menjalaninya ... (maaf unt kali ini anda salah mengira ...he he)
Aku minta maaf yaa ... Karena aku malu memujimu tepat di hadapanmu ... Memujimu walau tdk menurunkan harga diriku, masih saja membuat lidahku kelu.
Wahai laki2 yg selalu memujiku wanita kuat ... Krn selama hidup dgnku, tdk pernah kamu menemukan ada tanggul pecah di mataku, dan jarang betul aku mengeluh di depanmu. ... Karena seperti itulah aku, manusia yg tdk mampu mengungkapkan apa yg ada dihatiku, yg hanya mampu mengungkapkan apa yg ada di fikiranku.
UNTUK LAKI2 YG BERBAGI NAFAS DGNKU ... Kenapa aku bahkan tdk memandang triple degree-mu (yang hartawan, rupawan lagipula bangsawan)..he he ..
Eh satu kali lagi ding :
Dengan malu-malu, aku harus berterima kasih padamu atas perlakuanmu yg sungguh lembut terhadapku, krn engkaulah satu2nya Laki2 yg memperlakukan aku bagai ratu, walau tampangku gak ada ratu-ratunya ...
Dan Halo hai ... Duhai aku perempuan beruntung itu ...
apa kabarmu ?
Sebuah tulisan yg sesegera mungkin akan aku delete ... takut ketahuan suami ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar