And The Past will Always be The Past

Ribuan malam kuhadapi dgn tenang, tanpamu. Barisan bintang berjanji tdk akan membicarakanmu, krn tidak baik membicarakanmu di hidup tenangku. Aku pura2 mengulik cerita lama pada bintang, dia diam ... ternyata dia menjaga perasaanmu. Bintang tahu apapun kalimat yg keluar tentangmu, responku pasti 'angkuh selalu'
Maaf bintang
Maaf mantan
Tidak perlu kau sebut apapun ttg masa lalu, karena kita semua tahu, memang tidak ada yg perlu dibicarakan ttg masa lalu apalagi tentangmu.
Jujur aku tdk pernah memikirkanmu, bukan krn aku angkuh ... bukan ! Hanya krn aku sangat mampu melupakanmu.
Dibawah lentera malam, aku tdk memikirkanmu.
Memang terkadang aku 'feel so romantic' in the night when the dark memory comes. Di malam seromantis apapun aku terlalu pandai 'menepis bayang mantan'...hehe..
Malam ini aku sedang mengerjakan sesuatu dan duduk diatas kursi yg kurasa cukup mewah, 'kursi integritas'. Dan aku sedang menulis di sebuah agenda setebal bantal berisi lembar2 tanggal 'puluhan tahun' ke depan dan di agenda itu sama sekali tidak tertulis namamu.
Maafkan aku, ketika di suatu tempat dan bahkan di suatu saat yang elegan, terjadi adegan kita bertemu, aku tdk akan 'tampil tersipu-sipu'. Akan aku jabat tanganmu, kusebutkan sekali lagi namaku, bukan dlm rangka supaya kamu ingat lagi siapa aku, tapi supaya kamu tahu inilah aku yang baru.
Wajah dinginku, masihlah dingin seperti dulu dan akan bertahan seperti itu selama aku masih dalam jarak pandangmu.
Maaf bintang
Maaf mantan
For me 'the past will always be the past' and the future come right after the past.
Aku melupakanmu bukan karena aku lupa atau karena aku luka, hanya karena ada masa depan yg sedang mengiringiku ... Masa depan yg dulu membantuku berdiri, dan saat ini mengiringiku berlari .. Masa depanku ini memang seorang laki2, sama sepertimu, sama menyayangiku namun agamanya sama denganku.
Aku memang bukan penentang perkawinan beda agama, tapi untuk diriku sendiri, aku adalah penentang.