Senin, 18 Februari 2013

Ketika Emosiku Sedang Tak Datar

Yang bisa melompat tak hanya pikiran, kemarahanpun bisa lari keluar track, lari ke arah penonton. Marah di dalam jalur, marah diluar jalur ?? Jangan remehkan kemarahan, marah adalah energi !

Marah itu sudah aku sadari bahkan sebelum aku marah. Ada titik dimana aku tahu apakah sebentar kemudian akan jatuh air mataku, bahwa sebentar kemudian akan mendidih darahku.

Kadangkala aku dianggap cantik, hanya karena aku 'perempuan yg tidak bisa marah'. Ooh hidup betapa mudah. Betul, ada darah 'pemberani' mengalir di nadiku, tapi pemarah ?? Nanti dulu. Aku sangat bangga dgn sebuah predikat 'perempuan terkendali'. Predikat resmi yg aku dapatkan dari universitas kehidupan. Aku sangat terkendali dan sangat bisa 'menunduk dalam'. Ada seorang pemberani, yang menunduk dalam. Bisa dibayangkan ? Seberapa berani perempuan ini ?

Ya Alloh, aku terkendali bukan krn mudah bagiku mengendalikan diri. Ketika emosiku sedang tak datar, aku ingat sesuatu ... aku ingat cerita malaikat.

Ada seorang Umar yang sudah diam menghadapi seseorang, di saat dia mulai tak tahan kemudian marahlah dia ke seseorang tadi. Tidak berapa lama, Muhammad mendatanginya dan bilang begini ' Disaat kamu menahan marah, aku melihat malaikat di sampingmu, namun ketika kamu marah, aku melihat malaikat meninggalkanmu Umar'.

Terima kasih Tuhan, kau telah berikan aku begitu banyak ilmu, shg aku begitu pintar mengatur emosiku.

(Dan seandainya kalian tahu ... my fulltime job is controling my emotional stage, being a doctor, being a lecturer is just my side job).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar